Penggunaan “If” dalam Conditional Sentence
Tidak jarang kita menjumpai kalimat bahasa Inggris yang mengandung kata ”if”. Kata tersebut dapat ditemukan dari penggalan cerita novel atau bahkan lirik lagu. Taukah kamu bahwa kalimat tersebut bernama conditional sentence?
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Conditional sentence memiliki aturan-aturan yang perlu diperhatikan. Apakah kamu tahu apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyusun conditional sentence? Yuk, kita simak penjelasannya bersama.
Pengertian dan Bentuk Conditional Sentence
Conditional sentence dalam bahasa Indonesia memiliki arti kalimat pengandaian. Sesuai artinya, kalimat ini berisi ungkapan suatu kejadian yang belum terlaksana.
Ciri khas dari kalimat majemuk ini adalah memiliki conjuction “if” sebagai penghubung antara kedua klausa. “If” diterjemahkan ke bahasa Indonesia artinya “jika”, yang menandakan bahwa kejadiannya belum terlaksana.
Kalimat pengandaian ini disusun oleh if clause dan main clause. If clause sebagai sub clause berisi ungkapan kondisi atau sebab kejadian. Sedangkan, main clause mengungkapkan hasil atau konsekuensinya.
Letak if clause dan main clause dapat ditukar dalam kalimat. Posisi keduanya tidak mengubah makna kalimatnya secara keseluruhan. Namun kedua klausa tersebut harus dipisahkan dengan koma (,) apabila if clause terletak di awal.
If you stay up late, you will be sleepy tomorrow. If clause, main clause. |
You will be sleepy tomorrow if you stay up late. Main clause if clause. |
Jenis Conditional Sentence
Taukah kamu bahwa conditional sentence memiliki berbagai tipe?
Setiap tipe memiliki kegunaan dan aturannya sendiri. Mari kita simak penjelasan setiap tipenya satu per satu.
Conditional Sentence Type 0
Conditional sentence type 0 digunakan untuk menyatakan hubungan sebab akibat yang berupa fakta ilmiah (fact) atau kebenaran yang sudah umum diketahui (general truth).
Kalimat zero conditional ini menggunakan simple present tense baik pada induk kalimat (main clause) maupun pada anak kalimatnya (subordinate clause).
Rumus: |
If + simple present tense, simple present tense. Simple present tense + if + simple present tense. |
Contoh: |
If you heat water, it boils. I feel hungry if I skip breakfast. |
Conditional Sentence Type 1
Selanjutnya, conditional sentence type 1 berfungsi untuk mengungkapkan suatu kejadian yang kemungkinan besar akan terjadi di masa depan apabila kita melakukan sesuatu. Secara singkat, conditional sentence type 1 ini bisa kita klasifikasikan sebagai kepastian.
Kalimat ini menggunakan simple present tense pada if clause-nya (subordinate clause), sedangkan main clause-nya menggunakan simple future tense.
Rumus: |
If + simple present tense, simple future tense. Simple future tense + if + simple present tense. |
Contoh: |
If you don’t study hard, you will fail the test. I will go to the park if the weather is good. |
Conditional Sentence Type 2
Berikutnya, conditional sentence type 2 digunakan untuk mengekspresikan pengandaian yang hampir tidak mungkin untuk terjadi (impossible) karena bertentangan dengan kondisi yang sebenarnya (unreal). Jadi, tipe kedua ini biasa digunakan untuk mengharapkan sesuatu yang kemungkinannya sangat kecil untuk terjadi.
Waktu kejadian penggunaan conditional sentence type 2 adalah kejadian saat ini (present) atau di masa depan (future).
Subordinate clause pada tipe ini menggunakan simple past tense, sedangkan main clause-nya menggunakan would yang diikuti dengan bare infinitive, atau verb 1. Susunan would + verb 1 disebut dengan past future tense.
Rumus: |
If + simple past tense, past future tense. Past future tense + if + simple past tense. |
Contoh: |
If she were* here, the party would be fun. Penjelasan: Kenyataannya dia tidak hadir di pesta tersebut, sehingga pestanya tidak menyenangkan. I would accept the offer if I got the chance. Penjelasan: Kenyataannya dia tidak mendapatkan kesempatannya, sehingga ia tidak dapat menerima tawarannya. |
*Pada conditional sentence type 2, setiap subjek singular (tunggal) seperti I/she/he/it menggunakan were, bukan was.
Conditional Sentence Type 3
Terakhir, conditional sentence type 3 memiliki fungsi untuk mengungkapkan pengandaian terkait peristiwa yang telah terjadi di masa lampau (past), sehingga sudah tidak mungkin untuk diubah lagi kenyataannya. Pengandaian tersebut berlawan dengan kenyataan (unreal) yang ada dan biasanya berupa penyesalan.
Pada tipe ini, subordinate clause menggunakan past perfect tense, sedangkan main clause-nya menggunakan would diikuti dengan have dan past participle, atau verb 3. Susunan would + have + verb 3 disebut dengan past future perfect tense.
Rumus: |
If + past perfect tense, past future perfect tense. Past future perfect tense + if + past perfect tense. |
Contoh: |
If you had called me, I would have picked you up. Penjelasan: Kenyataannya ia tidak ditelepon, sehingga ia tidak menjemputnya. I would have arrived on time if I hadn’t woken up late. Penjelasan: Kenyataannya ia telat bangun, sehingga ia tidak dapat sampai tujuan tepat waktu. |
Nah, sekian penjelasan mengenai conditional sentence beserta jenis-jenisnya. Tentu sekarang kamu juga bisa menggunakannya sehari-hari dengan tepat, baik secara lisan maupun dalam bentuk tulisan.
Untuk informasi lengkap seputar pembelajaran Bahasa Inggris, tips dan trik, hingga Test Preparation Program eksklusif, kamu bisa temukan informasinya disini. SUN English merupakan ahli dalam bidang persiapan tes internasional yang mengembangkan berbagai program dalam membantu meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris-mu. Kami merupakan bagian dari SUN Education Group yang bekerjasama dengan institusi top dunia luar negeri dalam menyajikan dukungan studi terbaik ke luar negeri. Persiapan Bahasa Inggris bisa kamu konsultasikan lebih lanjut dengan menghubungi SUN English melalui WhatsApp!