Say vs Tell: Apa perbedaannya?

say vs tell
Image by storyset on Freepik

Baik say maupun tell merupakan kata kerja atau verb yang digunakan untuk menunjukkan aksi menyampaikan perkataan yang telah diterima secara lisan. Meskipun demikian, kedua kata tersebut ternyata digunakan untuk hal yang berbeda. Apa saja hal-hal yang membedakan kedua kata tersebut?

Berikut adalah beberapa perbedaan dari say dan tell dalam penggunaannya di bahasa Inggris.

Say vs Tell dalam Makna dan Kegunaan

Say dan tell merupakan dua kata yang sering digunakan untuk reported speech. Reported speech merupakan kalimat yang memberitahukan tindakan seseorang menyatakan sesuatu dengan kata-kata.

Meskipun sama-sama digunakan untuk reported speech, say dan tell ternyata memiliki makna yang berbeda berdasarkan kamus. Dikutip dari Oxford Advanced Learner’s Dictionary, say dan tell dideskripsikan sebagai berikut.

say (verb)

“to speak or tell somebody something, using words”

tell (verb)

“to give information to somebody by speaking or writing”

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dilihat bahwa say dan tell memiliki makna yang hampir sama, namun dengan spesifik kegunaan yang berbeda. Say memiliki makna “berbicara” yang lebih umum, sementara tell memiliki kegunaan yang lebih spesifik berupa “memberikan informasi.” Bisa dikatakan bahwa say umumnya digunakan untuk mengutip perkataan orang lain, sementara tell digunakan untuk mengutip pesan atau instruksi dari orang lain.

Say vs Tell dalam Direct dan Indirect Speech

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, baik say maupun tell umumnya digunakan dalam reported speech. Reported speech sendiri terdiri dari dua tipe, yaitu direct speech yang menggunakan kutipan langsung dan indirect speech yang mengutip pernyataan seseorang secara tidak langsung. 

Perbedaan dari penggunaan say dan tell dapat dilihat dalam jenis reported speech mana kata-kata tersebut digunakan. Say dapat digunakan baik untuk direct speech maupun indirect speech. Hal ini berbeda dengan tell, yang hanya dapat digunakan untuk indirect speech.

Contoh:

Ben said, “I am hungry.”

Ben said that he was hungry. (versi indirect speech dari pernyataan sebelumnya)

Ben told, “I am hungry” (kalimat ini salah)

Ben told me that he was hungry. (penggunaan tell dalam indirect speech)

Seperti yang dapat dilihat dalam contoh, perkataan Ben “I am hungry” hanya dapat dikutip menggunakan tell melalui indirect speech. Baik say maupun tell dapat digunakan untuk indirect speech, namun terdapat perbedaan akan bagaimana kalimat tersebut terstruktur. Perbedaan tersebut terdapat pada keberadaan indirect object dari kata kerja tersebut.

Say vs Tell dengan Indirect Object

Terdapat dua tipe objek dalam sebuah kalimat: direct object dan indirect object. Direct object merupakan objek yang mana tindakan pada verb dilakukan, sementara indirect object merupakan objek yang dipengaruhi oleh verb secara tidak langsung, umumnya berupa pihak yang menerima direct object. Dalam reported speech, direct object dari verb adalah pernyataan yang dikutip, sementara indirect object-nya berupa siapa yang mendengar pernyataan tersebut.

Sebagaimana terlihat pada contoh sebelumnya, kalimat indirect speech dengan say tidak memiliki indirect object. Sebaliknya, kalimat indirect speech dengan tell membutuhkan indirect object.

Jika kita ingin menyertakan indirect object pada kalimat dengan say, kita harus menyertakan to bersamaan dengan objek tersebut.

Contoh:

Ben said to me that he was hungry.

Pada contoh tersebut, dapat dilihat bahwa klausa “that he was hungry” merupakan direct object dari said, sementara “me” yang berperan sebagai indirect object disertakan dengan memasangkannya dengan to.

Say vs Tell dalam Mengutip Instruksi

Perbedaan selanjutnya terdapat pada bagaimana kita mengutip pernyataan dalam imperative mood, atau kalimat instruksi dan perintah. Dalam indirect speech, kita menggunakan tell untuk mengutip pernyataan yang berbentuk imperative. Dalam menyusun kalimat ini, kita mengubah verb yang terdapat pada perintah yang dikutip menjadi bentuk infinitive, yaitu menambahkan to pada verb untuk menjadikannya noun.

Contoh:

Anna said, “Please turn off the light.”

Anna told me to turn off the light.

Pada contoh tersebut, kalimat instruksi dari Anna “Please turn off the light” diubah menjadi “to turn off the light.” “Turn off,” yang merupakan verb dari kata tersebut, diubah ke bentuk infinitive-nya berupa “to turn off.”

Pada umumnya, say tidak digunakan untuk mengutip imperative mood dalam indirect speech, namun kata ini dapat digunakan untuk kegunaan tersebut dalam konteks informal.

Contoh:

I couldn’t sleep in the dark but Anna said to turn off the light.

Jadi, apa kalian sudah paham perbedaan dari say dan tell? Dengan memahami kedua fungsi kata-kata tersebut, kita dapat menyusun kalimat dengan lebih baik sesuai kebutuhan kita.

Ada banyak sekali kosakata dalam bahasa Inggris yang memiliki makna yang mirip namun dengan kegunaan yang berbeda. Dengan banyak belajar dan berlatih, kita akan makin memahami perbedaan-perbedaan tersebut dan mampu mengembangkan kemampuan berbahasa kita.

Untuk informasi lengkap seputar pembelajaran Bahasa Inggris, tips dan trik, hingga Test Preparation Program eksklusif, kamu bisa temukan informasinya di sini. SUN English merupakan ahli dalam bidang persiapan tes internasional yang mengembangkan berbagai program dalam membantu meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris-mu. Kami merupakan bagian dari SUN Education Group yang bekerjasama dengan institusi top dunia luar negeri dalam menyajikan dukungan studi terbaik ke luar negeri. Persiapan Bahasa Inggris bisa kamu konsultasikan lebih lanjut dengan menghubungi SUN English melalui WhatsApp!